Cara Menabung yang Bikin Cepat Kaya

Cara Menabung yang Bikin Cepat Kaya

Menabung dengan cara yang benar mungkin menjadi hal yang cukup sulit dilakukan oleh sebagian orang. Apalagi ketika baru mendapatkan gaji pertama dan keinginan untuk membeli barang-barang yang diimpikan akhirnya terwujud. Nah, alangkah baiknya jika Anda memulai untuk mengalokasikan sedikit pendapatan anda untuk ditabung agar keuangan tidak berantakan di kemudian hari.

Lalu langkah apa aja sih yang perlu dilakukan bagi para pemula yang ingin menabung demi kehidupan yang lebih sejahtera di masa depan?

1. Membuat Alokasi Pengeluaran

Menghitung Alokasi Gaji untuk DItabung

Mencatat keuangan ialah langkah awal yang perlu anda lakukan. Mulai alokasikan dana pendapatan anda tiap bulan dengan membagi menjadi tiga aspek yaitu: khusus untuk ditabung atau diinvestasikan, alokasikan untuk dana darurat, dan terakhir untuk kebutuhan harian. Ini penting dilakukan agar Anda bisa membagi alokasi penghasilan ke kebutuhan yang harus Anda penuhi. Jika Anda tidak berpengalaman dalam melakukan pencatatan keuangan, Anda dapat memanfaatkan aplikasi mobile seperti: Money Lovers, Buku Kas, atau Alia yang dapat membantu mencatat keuangan.

Dengan melakukan perhitungan pendapatan, maka akan semakin mudah mengatur keuangan rumah tangga. Berikutnya, buatlah daftar pengeluaran prioritas selama sebulan. Daftar prioritas dalam pengeluaran rumah tangga antara lain biaya bahan makanan pokok sehari-hari, tagihan listrik dan air, belanja dapur, biaya transportasi kerja, biaya sekolah anak dan transportasinya, hingga biaya cicilan lain-lainnya.

2. Dahulukan Kebutuhan, Bukan Keinginan

Membeli barang seperlunya agar dapat ditabung

Ingat, kita masih belum kaya. Jangan menuruti ego.

Utamakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Anda, apalagi jika Anda sudah berumah tangga. Jangan sampai karena berkeinginan untuk membeli, Box Set K-Pop misalnya, Anda membuat istri, suami, anak, atau anggota keluarga yang lain harus makan putihan.

Namun, bukan berarti memenuhi keinginan itu dilarang ya. Anda tetap bebas mengalokasikan dana untuk memenuhi keinginan anda sebagai self reward. Tetapi anda tetap harus mengutamakan untuk pemenuhan kebutuhan primer terlebih dahulu.

3. Hindari Berhutang

Hutang menjadi salah satu kendala dalam melakukan pengelolaan keuangan lho. Karena, anda harus menyisihkan sebagian pendapatan khusus untuk membayar tagihan. Dana yang harusnya bisa ditabung atau diinvestasikan, malah masuk ke tagihan ataupun cicilan hutang tiap bulannya.

Demi menemukan cara mengelola keuangan yang sesuai, ada baiknya Anda perlu menyelesaikan segala bentuk utang yang Anda miliki. Menyelesaikan utang ini bisa jadi langkah awal dalam pengelolaan keuangan Anda yang kuat di masa depan.

Anda harus mulai berpikir untuk masa depan dengan mengalokasikan dana untuk kebutuhan di masa depan, karna hal ini bisa menghindarkan anda pada kondisi berhutang. Mari mulai kelola keuangan anda dengan menabung dan menghindari berhutang untuk mensehatkan keadaan finansial juga mental anda.

4. Bersedekah

Sisihkan tabungan untuk kebaikan dan sosial

Harta itu seperti air bersih yang mengalir. Ada hak milik orang lain yang dititipkan oleh Allah SWT didalam harta yang kita punya. Jika kita menahannya, maka harta yang baik akan tercampur dengan harta yang kotor.

Maka dari itu, perlunya kita menyisihkan rejeki untuk bersedekah. Tentunya tidak ada paksaan yah dalam hal ini, semua itu pilihan Anda. Juga menurut hadits riwayat Muslim mengatakan bahwa “sedekah tidaklah mengurangi harta”. Selain itu juga, bersedekah bisa membersihkan kita dari dosa-dosa dan kebakhilan jiwa. Serta dapat menghilangkan keburukan dan meningkatkan derajat kita.

Selain dapat mensucikan harta, sedekah juga merupakan investasi akhirat kita lho. Karna harta yang disedekahkan dan dikeluarkan di jalan Allah akan mengalir menjadi multimanfaat. Sebagaimana hadits Nabi yang berbunyi, “Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputuslah semua amalnya kecuali 3 perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakan kedua orangtuanya”.


Mengenal Rumah KPR dan Rumah Inhouse

Mengenal Rumah KPR dan Rumah Inhouse

Sebelum membeli rumah, ada baiknya kamu mengenal apa itu rumah KPR dan rumah inhouse beserta perbedaan keduanya. Ini sangat penting karena mayoritas orang cenderung akan langsung memilih KPR dengan alasan pembayaran yang dapat dicicil bertahun-tahun.

Namun, apakah fasilitas yang ditawarkan rumah KPR tidak memiliki risiko?
Yuk kita cari tahu di bawah ini.

Mengenal Rumah KPR

Rumah KPR adalah pembiayaan dari perbankan untuk pembelian rumah. Fasilitas ini diberikan kepada nasabah perorangan yang akan membeli atau memperbaiki rumah. Artinya, KPR akan membeli unit rumah yang Anda inginkan dari developer. Lalu Anda dapat membayar dengan cara mengangsur setiap bulan dengan skema pembiayaan dan jangka waktu yang telah disepakati, sebagai gantinya. Saat ini, di Indonesia terdapat beberapa rumah KPR. Dua rumah KPR yang tersedia diantaranya adalah rumah KPR subsidi dan rumah KPR nonsubsidi.

Lalu apa perbedaan kedua rumah KPR subsidi dan KPR  non subsidi?

 

 

Rumah KPR subsidi diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Bentuk subsidi yang diberikan berupa keringanan kredit dan menambah dana pembangunan atau perbaikan rumah. Sedangkan untuk rumah KPR non subsidi dapat dimiliki oleh semua masyarakat karena bank yang mengatur syarat dan ketentuannya berupa besaran kredit dan suku bunga.

Sistem Rumah KPR

Berikut cara beli rumah KPR yang harus Anda simak :

1. Memilih dan menentukan rumah yang diminati

Karena tidak semua rumah dapat dibeli melalui KPR, Anda harus aktif untuk mencari info dan berkomunikasi dengan pihak bank maupun developer, tanyakan apakah rumah X dapat dibeli melalui KPR atau developer X adalah developer yang terpercaya atau tidak. Selain itu, cek lokasi dan kondisi rumah. Apakah rumah berada di lokasi pemukiman yang aman dan kondisi rumahnya layak untuk dijadikan tempat tinggal.

2. Membayar uang booking sebagai tanda jadi

Selanjutnya membayar uang booking kepada pihak developer sebagai tanda jadi. Untuk besaran uang booking ini tergantung pada ketentuan setiap developer.

3. Mengajukan KPR pada pihak bank

Jika developer telah menjadi rekanan bank KPR yang Anda tuju, Anda akan dibantu ketika melakukan pengajuan KPR di bank. Namun jika tidak, maka Anda harus mengurus pengajuan KPR sendiri termasuk berkas-berkasnya, diantaranya adalah :

 Perorangan

  • Fotokopi:
    • KTP Pemohon
    • KTP Suami atau Istri
    • Kartu Keluarga (KK)
    • Surat Nikah atau Cerai
  • NPWP Pribadi
  • Slip Gaji Asli atau Surat Keterangan Penghasilan, minimal 1 bulan terakhir.
  • Fotokopi Rekening Koran
  • Surat Rekomendasi Perusahaan
  • Akta pisah harta Notaris

Pemilik Badan Usaha

  • Fotokopi
    • KTP Pemohon
    • KTP Suami atau Istri
    • Kartu Keluarga (KK)
    • Surat Nikah atau Cerai
    • NPWP Pribadi
    • SIUP
    • Akta Pendirian Perusahaan
    • Rekening koran atau Tabungan 3 bulan terakhir
  • Surat pernyataan asli mengenai kredit kepemilikan properti

Setelah Anda melakukan pengajuan KPR ke bank, Anda harus menunggu selama kurang lebih 1 bulan. Dalam waktu tunggu 1 bulan ini, bank akan melakukan proses survei, melihat aktivitas keuangan Anda dan memverifikasi apakah Anda memiliki riwayat blacklist perkreditan atau tidak.

Kerugian Rumah KPR

1. Harga rumah jadi lebih mahal

Telah menjadi rahasia umum bahwa harga rumah KPR memiliki harga yang jauh lebih tinggi. Bahkan harga rumah KPR bisa mencapai 2-3x harga awal rumah tersebut. Hal ini dikarenakan cicilan setiap bulan yang dikenakan suku bunga yang terus meningkat setiap waktunya. Harga rumah KPR juga seringkali tidak dapat diketahui di awal pengajuan. Jadi Anda tidak dapat mengetahui berapa total biaya yang harus dibayarkan selama masa kredit berlangsung.

2. Risiko rumah disita

Pada umumnya, bank penyedia jasa KPR akan menjadikan rumah yang Anda ajukan sebagai jaminan. Jika suatu waktu tiba-tiba Anda mengalami kesulitan ekonomi yang menyebabkan gagal bayar, maka rumah idaman yang telah Anda angsur selama ini akan disita oleh bank.

3. Risiko denda

Jika Anda telah memantapkan hati untuk mengambil rumah KPR, maka selain bersiap dengan risiko rumah disita, Anda juga harus bersiap dengan risiko denda yang terus membayangi. Pasalnya, jika Anda memiliki rezeki lebih untuk melunasi KPR sebelum masa jatuh tempo, Anda akan dikenakan denda atau biaya penalti karena tidak sesuai tenor yang yang telah disepakati.


 

Jika sudah mengenal keuntungan KPR dan kerugiannya, kini saatnya mengenal inhouse.

Mengenal Rumah Inhouse?

Perbedaan rumah KPR dan Inhouse adalah rumah Inhouse dibeli langsung kepada pihak developer. Artinya, Anda tidak perlu melibatkan bank sebagai pihak yang memberikan pembiayaan. Sehingga lebih ringkas dan cepat. Seperti KPR, rumah inhouse juga dapat menerima pengajuan kredit dan cash.

Sistem Rumah Inhouse

Pembelian rumah inhouse memiliki sistem yang sangat mudah dan ringkas. Diantaranya adalah :

1. Melakukan survei dan memilih unit 

Sebelum Anda memutuskan untuk membeli rumah inhouse, pastikan Anda melakukan survei lokasi untuk melihat unit yang dimiliki oleh developer. Tak hanya mengecek terkait lingkungan dan bangunan, pastikan juga Anda mengecek portofolio developer yang ingin Anda tuju. Berapa banyak proyek yang telah dimiliki, bagaimana progres pembangunan dan track record proyeknya.

2. Persyaratan hanya KTP dan KK

Setelah memantapkan hati dan memilih unit rumah inhouse, selanjutnya Anda harus menyiapkan berkas persyaratan sesuai dengan ketentuan developer. Di Ahsana Tuban, persyaratan administrasi rumah inhouse hanya membutuhkan KTP dan KK saja. Mudah bukan?

3. Membayar booking fee untuk mengunci harga dan kavling

Booking fee adalah pembayaran dalam bentuk sejumlah uang sebagai komitmen memesan unit rumah tertentu. Selain untuk mengunci harga rumah, booking fee juga digunakan untuk mengunci kavling yang Anda inginkan. Besaran booking fee yang dibayarkan sesuai dengan ketentuan dari pihak developer terkait.

Kelebihan Rumah Inhouse

1. Harga kredit diketahui sejak awal

Berbeda dengan harga rumah KPR, Anda akan mengetahui harga rumah inhouse di awal penandatanganan akad. Sehingga selama periode kredit, Anda akan mengetahui berapa jumlah uang yang harus Anda bayarkan.

2. Cicilan tanpa bunga

Umumnya, pembelian rumah inhouse tidak mengenakan perhitungan bunga/ riba pada setiap cicilan per bulannya. Hal ini akan semakin memudahkan dan meringankan Anda untuk memiliki rumah impian.

3. Rumah tidak dijadikan jaminan – tanpa sita

Rumah inhouse yang memiliki sistem hanya melibatkan 2 belah pihak yaitu Anda dan pihak developer, umumnya akan memiliki sistem yang lebih kekeluargaan. Developer dengan sistem rumah inhouse tidak menjadikan rumah Anda sebagai jaminan, sehingga Anda akan terhindar dari risiko penyitaan. Lalu bagaimana jika Anda mengalami kesulitan membayar? Anda dapat mengonfirmasi dan melakukan negosiasi dengan pihak developer untuk mendapatkan win-win solution.

4. Tanpa denda dan biaya penalti

Anda memiliki rezeki lebih? Ingin lebih cepat membayar dan melunasi angsuran rumah? Anda dapat dengan mudah melakukannya pada developer dengan sistem rumah inhouse, karena total biaya kredit yang telah diketahui nominalnya sejak awal sehingga Anda tidak akan diwajibkan untuk membayar denda atau penalti meskipun Anda melunasi angsuran rumah lebih cepat dari tenor yang telah disepakati.

5. Pembayaran fleksibel

Pembayaran pada developer dengan sistem rumah inhouse juga umumnya lebih fleksibel. Anda tidak harus membayar setiap bulan dengan besaran yang sama. Anda dapat membayar 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali dengan besaran yang telah dikalikan jumlah bulan yang Anda inginkan.

6. Uang bisa dikembalikan

Jika terjadi pembatalan, umumnya uang yang telah Anda bayarkan berupa booking fee, DP dan biaya angsuran akan dikembalikan seutuhnya tanpa dipotong biaya-biaya lainnya. Namun pastikan kembali hal ini pada developer terkait ya.


Referensi:
https://www.halodoc.com/artikel/manfaat-mengajak-anak-berkebun diakses pada 25 Juni 2021
Rumah Pertama dan Cara Mendapatkanya

Rumah Pertama dan Cara Mendapatkanya

 

Sebagai kebutuhan utama, memiliki rumah sendiri terasa seperti kewajiban untuk setiap orang. Hal ini juga lah yang menyebabkan ketersediaan rumah yang ada menjadi semakin sedikit. Alasan ini yang juga menyulitkan sebagian orang untuk memiliki rumah pertama.

Untuk mengatasi itu, pemerintah saat ini meluncurkan program rumah subsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan finansial dan belum pernah memiliki rumah sendiri sebelumnya. Secara spesifik, syarat untuk memperoleh fasilitas subsidi rumah ini adalah pemasukan yang dimiliki harus di bawah empat juta rupiah per bulannya.

Nah, jika kamu termasuk ke dalam golongan yang berhak menerima fasilitas subsidi rumah dari pemerintah ini dan berencana membeli rumah pertama kamu dalam waktu dekat, sebaiknya kamu persiapkan seluruh berkas dan kebutuhannya mulai sekarang.

Namun karena rumah subsidi yang disediakan oleh pemerintah hanya tersedia dalam bentuk KPR, maka untuk syarat berkas KPR kamu bisa menanyakannya langsung kepada developer yang terkait.

Selain syarat berkas, ada tips membeli rumah pertama yang harus kamu perhatikan.

1. Buat Rencana Jangka Panjang

rencana membeli rumah pertama

Membeli rumah pertama tentunya tidak seperti membeli jajanan pinggir jalan ataupun membeli baju di e-commerce. Untuk itu, kamu wajib memiliki perencanaan yang matang dan dalam jangka panjang agar keuanganmu tidak menjadi keteteran.

Hal-hal yang perlu kamu pikirkan saat membuat perencanaan keuangan adalah seperti:

– Kapan akan menikah? (Jika belum menikah)
– Kapan akan memiliki anak? (Jika sudah menikah)
– Kapan waktu melahirkan (Jika sudah hamil)
– Bagaimana tabungan pendidikan anak? (untuk yang sudah menikah ataupun belum)

Pertanyaan-pertanyaan di atas perlu untuk dijawab agar tidak terjadi tumpang tindih antara kebutuhan yang bersifat penting dengan kebutuhan untuk membeli rumah pertama.

Kamu tentu tidak ingin ketika sedang membayar cicilan rumah, kemudian mendapat tagihan biaya sekolah anak sementara sisa tabungan tidak mencukupi untuk menutup keduanya. Untuk itu perhatikan pada saluran-saluran pengeluaran yang bersifat penting.

Cara termudah untuk menganalisisnya adalah dengan membuat daftar pada catatan sesuai dengan urutan prioritas tertinggi/terpenting yang harus dibayar. Lalu buat catatan pada daftar-daftar tersebut tentang tanggal pasti jatuh tempo pembayaran. Dengan begitu akan terlihat mana pembayaran yang harus dibayar lebih dulu beserta urgensinya. Apakah bisa dirapel bulan depan ataukah tidak.

Dengan membuat perencanaan seperti ini kamu akan memiliki gambaran luas mengenai kondisi keuanganmu beserta beban yang harus kamu penuhi serta apakah kondisi yang sekarang mampu menopang kebutuhan ataukah tidak.


2. Sesuaikan dengan Tabungan

tabungan rumah pertama

Jika kamu belum pernah memiliki rumah dan baru akan membeli rumah pertama, hindari untuk berfokus pada luas lahan yang besar atau bangunan yang megah. Utamakan pada kepemilikan pertama terlebih dahulu. Manfaatkan fasilitas rumah subsidi yang disediakan oleh pemerintah seperti yang telah kami singgung di atas.

Apabila kamu terlalu berfokus pada lebar dan luas lahan ataupun jumlah lantai bangunan, maka tabunganmu akan terjebak pada nominal yang besar yang harus dikejar. Sementara nilai properti semakin tahun semakin bertambah tinggi. Dikhawatirkan ketika nominal tabungan sudah mencapai angka yang ditargetkan, harga rumah yang diincar telah bertambah mahal.

Untuk itu, dalam membeli rumah pertama fokuskan pada kepemilikan terlebih dulu. Walaupun hanya seluas 6×14 dan hanya satu lantai atau bahkan yang lebih kecil, selama sudah menjadi milik sendiri, itu lebih baik daripada terlalu lama menabung tanpa memiliki rumah sendiri. Dengan begitu target untuk memiliki rumah pertama lebih mudah tercapai.

3. Cari Informasi Mengenai Developer

Saat ini penipuan berkedok pengembang perumahan masih marak terjadi di banyak kota-kota. Modusnya beragam. Mulai dari promo yang tidak masuk akal, seperti “DP rumah suka-suka”, hingga perumahan yang fiktif.

Nah agar kamu tidak menjadi korban dari developer bodong ini, kamu perlu mencari tahu lebih dulu latar belakang dari developer yang menjadi target pembelian rumah pertamamu. Hal-hal yang perlu kamu perhatikan adalah:

  • Kredibilitas pengembang. Bisa kamu dapatkan dengan melakukan search di Google. Pengembang yang kredibel akan sangat terbuka mengenai info perusahaan mereka, info detail produk, hingga alamat lengkap lokasi marketing gallery mereka. Kamu perlu waspada jika mendapatkan informasi yang tidak jelas atau tidak lengkap.

    Tanyakan kejelasan sertifikat. Pengembang bodong akan berbelit mengenai kejelasan sertifikat, termasuk informasi mengenai bisa tidaknya sertifikat berbalik nama. Memang untuk durasi pemrosesan di notaris dapat beragam, namun pengembang yang kredibel dapat memberikan jaminan waktu berapa lama proses selesai.

  • Survei lokasi. Dengan datang langsung ke lokasi proyek yang diiklankan, kamu dapat menilai sendiri apakah apa yang dipromokan dengan kenyataan lapangan sesuai atau tidak. Jika menemukan perbedaan dari brosur dengan kondisi lapangan, pastikan untuk meminta kejelasan dari pengembang.

4. Pahami Skema Pembayaran

Selanjutnya kamu perlu memperhatikan skema pembayaran apa saja yang disediakan oleh pihak developer tempat kamu membeli rumah pertama kamu. Pada dasarnya ada dua jenis pembayaran yang dikenal secara umum dalam membeli rumah, yaitu: cash dan kredit. Namun beberapa developer juga menyediakan alternatif lain seperti cash tempo, yang berarti kamu dapat ‘menyicil’ pembayaran rumah namun harus langsung lunas dalan kurun waktu yang telah ditentukan.

Lalu apa perbedaan cash tempo dengan kredit?

Sekilas memang terlihat sama dikarenakan proses pembayaran dapat dicicil. Namun yang membedakan adalah tenor pelunasan yang disediakan. Pada cash tempo, umumnya tenor yang disediakan tergolong cepat (jangka waktunya pendek) seperti: 6 bulan, 1 tahun, 18 bulan, 2 tahun).

Sementara pada skema pembayaran kredit, tenor yang diberikan jauh lebih panjang dan bervariasi, seperti: 5 tahun, 7 tahun, 10 tahun, 15 tahun. Bahkan ada developer yang memberikan tenor kredit sampat 20 tahun hingga 25 tahun.

Perbedaan skema pembayaran ini perlu kamu pahami ketika membeli rumah pertama agar kamu dapat memperkirakan skema mana yang cocok dengan kondisi keuangan yang kamu miliki; atau berapa lama kamu mau dan mampu untuk mencicil rumah yang baru saja dibeli. Sehingga arus keuangan menjadi sehat dan kebutuhan lainnya pun juga dapat terpenuhi dengan baik.

5. Pastikan Cicilan Flat

membeli rumah pertama

Setelah mengetahui bentuk-bentuk skema pembayaran yang umumnya disediakan oleh pengembang, jangan lupa untuk menanyakan mengenai skema cicilan jika kamu berencana untuk mengambil pembayaran secara kredit.

Tanyakan apakah cicilan yang dibebankan adalah cicilan flat atau cicilan yang masih dipengaruhi oleh perkembangan suku bunga bank. Hal ini penting untuk memastikan jumlah pengeluaran yang kamu keluarkan untuk rumah tidak berubah sehingga kamu bisa memprediksi pengeluaran dalam satu bulan.

Jika jumlah pengeluaran bisa diprediksi dan bersifat tetap, kamu dapat mengatur perencanaan keuangan bulanan dengan lebih nyaman dan mudah.

6. Antisipasi Biaya Tambahan

Membeli rumah pada dasarnya tidak hanya berurusan pada produk akhirnya saja. Kamu juga perlu memahami bahwa membeli rumah dari developer berarti ada peralihan kepemilikan sebagaimana ketika membeli barang lain.

Namun yang membedakan adalah: kepemilikan properti (rumah dan tanah) perlu dicatat oleh negara melalui pencatatan oleh Notaris. Gunanya adalah agar properti yang kamu miliki nantinya memiliki dasar hukum yang jelas. Sehingga ketika suatu saat ada orang lain yang tiba-tiba mengklaim properti yang kamu miliki, kamu sudah memiliki surat bukti kepemilikan.

Nah proses pembuatan surat dan akta ini juga membutuhkan biaya tambahan yang biasanya dibebankan kepada pembeli. Biaya-biaya tambahan seperti ini lah yang perlu kamu perhatikan. Misalnya saja Bea Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang dapat kamu ketahui nominal yang harus dibayarkan dengan rumus:

Tarif Pajak 5% x Dasar Pengenaan Pajak (NPOP – NPOPTKP)

Besaran Nilai Pajak Objek Pajak (NPOP) dan Nilai Pajak Objek Tidak Kena Pajak (NPOPTKP) tiap daerah berbeda-beda, namun kamu dapat mengaturnya pada nominal Rp60 juta sebagai angka minimal sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 2009 pasal 87 ayat 4.

Dengan menghitung biaya-biaya tambahan di luar harga rumah, kamu dapat memperkirakan berapa biaya akhir yang harus kamu keluarkan dalam membeli rumah pertama kamu.


Referensi:
https://www.instagram.com/p/CPS2kxHrrx-/?utm_medium=copy_link
https://www.instagram.com/p/CL3t5_MAjiA/?utm_medium=copy_link
https://www.instagram.com/p/CCf3bx-AJZJ/?utm_medium=copy_link
https://www.instagram.com/p/CMB-FM2AySv/?utm_medium=copy_link
https://www.instagram.com/p/CM1d7HDLIL5/?utm_medium=copy_link
https://www.instagram.com/p/CGj6yxXB6d4/?utm_medium=copy_link
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20574
https://www.rumah123.com/panduan-properti/membeli-properti-77728-cara-melaporkan-developer-nakal-id.html
5 Rekomendasi Ide Bermain dengan Anak di Rumah

5 Rekomendasi Ide Bermain dengan Anak di Rumah

 

PPKM yang masih terus berlanjut barangkali membuat Bunda dan Ayah jadi kehabisan ide bermain dengan anak. Hal ini tentu memusingkan jika anak-anak masih kecil dan sedang aktif-aktifnya sementara Ayah dan Bunda juga harus bekerja secara WFH. Untuk itu, Kak Anggi dan Tim Ahsana sudah merangkum nih rekomendasi ide bermain apa saja yang bisa Bunda dan Ayah lakukan dengan anak selama di rumah.

1. Belajar dan Bercerita melalui Action Figure

ide bermain dengan anak 1

Aktivitas sederhana ini barangkali sering terlewat oleh Bunda dan Ayah. Umumnya para Bunda dan Ayah akan membiarkan anaknya bermain sendiri dengan mainan dan action figure mereka. Nah, ada baiknya jika Bunda dan Ayah turut mendampingi si kecil ketika mereka bermain dengan mainan-mainannya.

Bunda dan Ayah bisa sambil bercerita dan membagikan informasi baru bagi si kecil sembari mengajaknya berain. Misalnya dengan bercerita tentang  jenis-jenis hewan dan habitatnya melalui action figure hewan.

“Apakah kucing dapat memakan sayur?”
“Macan dapat tinggal di gurun pasir atau di hutan saja?”
“Apa kegunaan belalai Gajah?”

Pertanyaan-pertanyaan serupa dapat memancing sisi keingintahuan si kecil yang kemudian dapat membantu mengembangkan kemampuan kognitifnya.

Bunda dan Ayah juga dapat bercerita tentang jenis-jenis mobil dan pekerjaan yang terkait melalui mainan Die-Cast atau Hot Wheels yang jadi koleksi si kecil. Bercerita tentang di mobil Pemadam Kebakaran terdapat tangga; atau memberi tahu bahwa jika mobil Ambulans harus didahulukan saat di jalan raya dan apa alasannya. Alternatif lainnya adalah dengan mengajak si kecil membuat robot, gedung, atau bentuk hewan sederhana dengan Lego. Hal ini bertujuan untuk melatih imajinasi si kecil sejak dini.


2. Mendongeng Kisah Nabi dan Rasul

ide bermain dengan anak 2

Dalam mengasuh anak menurut pandangan Islam dianjurkan untuk tidak meninggalkan hal-hal kecil terkait agama agar si kecil sudah terbiasa mendengar dan belajar tentang nilai-nilai keagamaan.

Karena itu, selain mengajak anak belajar sembari bermain dengan mainannya, Bunda dan Ayah dapat mempertimbangkan mendongeng sebagai sarana untuk mengenalkan anak pada agama dan aspek-aspeknya. Sehingga anak tidak hanya mengerti hal-hal tentang keduniaan saja. Nah, cerita mengenai perjalanan hidup Nabi dan Rasul bisa banget dijadikan alternatif.

Bunda dan Ayah dapat membagi dan memilih cerita berdasarkan pesan moral apa yang tersaji di setiap cerita yang ingin Bunda dan Ayah ajarkan kepada si kecil saat itu.

Contohnya jika Bunda dan Ayah ingin si kecil belajar mengenai keberanian, cerita mengenai Nabi Musa yang berani menentang kekuasaan Fir’aun dan cerita mengenai keteguhan Nabi Muhammad dalam menyampaikan Islam di tengah hujatan Kafir Quraisy dapat menjadi pilihan Bunda dan Ayah. Ketika ingin si kecil belajar mengenai kesabaran, Bunda dan Ayah dapat menceritakan kisah Nabi Ayub dan penyakit kulitnya.

Bunda dan Ayah dapat menyelipkan kuis, tebak-tebakan, atau trivia berhadiah di tengah-tengah cerita atau di akhir cerita untuk menambah antusias si kecil.

3. Membuat Cookies

ide bermain dengan anak 3

Membuat kue mungkin tidak terdengar seperti aktivitas bermain. Tetapi akan berbeda jika Bunda membuat kue kering kesukaan si kecil dengan sekaligus melibatkan dia di proses pembuatannya. Bisa jadi alternatif bermain dengan anak di rumah lho!

Mengapa harus kue kering?
Selain faktor keamanan karena tidak perlu khawatir si kecil terciprat minyak panas (jika membuat camilan atau makanan goreng), ada sebuah proses yang dapat Bunda manfaatkan untuk mengajak si kecil bersenang-senang.

Yup! Membuat adonan dan mencetak adonan. Dalam proses membuat adonan, Bunda bisa mengajak si kecil untuk mengaduk adonan dengan tangannya (tentu pakai sarung tangan plastik ya, Bun). Proses mengaduk adonan ini akan memberikan si kecil efek seperti bermain tanah ataupun squishy sehingga dapat memberikan efek bahagia pada anak. Tentunya Bunda harus tetap melakukan pengawasan dan memberikan arahan yang mudah dipahami oleh si kecil agar adonan tidak berakhir menjadi mainan.

Sementara itu dalam proses mencetak adonan, anak dapat diajarkan bagaimana membuat kue yang tidak berbentuk menjadi memiliki bentuk favoritnya. Seperti Kelinci, Gajah, Kucing, atau Ikan. Bunda dapat menceritakan bagaimana nantinya hasil akhir dari kue yang si kecil cetak dan mengapresiasi dia karena telah berhasil membuat kuenya sendiri.

Dengan begitu anak akan percaya diri pada kemampuannya.

4. Berolahraga dan Berjemur Bersama

ide bermain dengan anak 4

Punya taman atau halaman di rumah?

Bunda dan Ayah dapat memanfaatkan space yang ada untuk mulai melatih si kecil aktif berolahraga sembari mengajaknya melakukan permainan meskipun hanya di rumah.

Yang paling mudah dan sederhana adalah dengan bermain sepakbola walaupun hanya sekedar umpan-umpan pendek dan tendangan penalti. Bisa juga dengan bermain bulu tangkis agar lebih ramah jika si kecil berjenis kelamin perempuan.

Pastikan Bunda dan Ayah memilih waktu yang tepat. Tidak terlalu pagi, namun juga tidak terlalu siang. Tujuannya agar Bunda dan Ayah dapat sekaligus mengajak si kecil untuk berjemur sinar matahari. Sehingga tidak hanya bergerak aktif, si kecil pun dapat memenuhi kebutuhan asupan vitamin D mereka.

Terlebih saat mereka sedang dalam masa pertumbuhan yang membutuhkan vitamin D untuk kesehatan tulang. Selain itu, dengan berjemur maka Bunda dan Ayah telah melakukan salah satu cara pencegahan penularan COVID-19 dengan meningkatkan imunitas si kecil.

Agar tidak membosankan, Bunda dan Ayah dapat membuat sebuah game kecil. Misalnya jika bermain sepakbola, maka siapa yang dapat membuat tiga gol lebih dulu adalah pemenangnya. Selain untuk meningkatkan antusias, cara ini juga untuk mengenalkan si kecil pada sikap kompetitif dan sportif sejak kecil.

5. Berkebun

ide bermain dengan anak 5

Rekomendasi selanjutnya adalah dengan mengajak anak menanam dan berkebun.

Tidak hanya berhenti sampai menanam tumbuhan, Bunda dan Ayah dapat mengajak si kecil untuk ikut serta dalam merawat tanaman dan bunga yang telah ditanam. Ini bertujuan agar anak memiliki rasa tanggungjawab terhadap apa yang dia lakukan. Selain itu, berkebun dan merawat tanaman juga akan menumbuhkan sifat sabar dan teratur dalam diri anak karena terus diajak untuk merawat tanaman yang ada.

Bunda dan Ayah bisa memulai dengan memancing si kecil untuk menanam bunga-bunga atau tumbuhan favoritnya. Seperti bunga matahari, jagung, anggur, semangka. Apapun untuk memantik minat pertama si kecil. Selain menumbuhkan sifat sabar, bertanggungjawab, dan teratur, berkebun juga memiliki dampat positif untuk tumbuh kembang anak. Seperti:

  • Melatih kemampuan sensorik dengan menggali tanah dan menyemai biji
  • Mendorong agar anak mau makan sayur hasil tanamannya sendiri
  • Membantu anak memahami pentingnya menjaga lingkungan
  • Membuat anak lebih bahagia dan mengurangi stres

Itu tadi 5 rekomendasi ide bermain dengan anak di rumah yang dapat Bunda dan Ayah terapkan selagi melakukan Work From Home (WFH).

Tertarik dengan tips-tips lainnya?
Follow Instagram Ahsana Tuban dengan klik di sini.


Referensi:
https://www.halodoc.com/artikel/manfaat-mengajak-anak-berkebun diakses pada 25 Juni 2021

Ingin dapat promo terbaru
Rumah Ahsana?

Isi form di bawah ini dan jadi yang pertama mendapatkan promo terbaru Ahsana Tuban

Angsuran Anda
Kami yang Bayar

Full selama 1 Tahun!

Promo terbatas. Segera daftarkan diri Anda di bawah: