Salah satu proses krusial saat akan membeli rumah adalah survei lokasi. Namun banyak dari calon user yang tidak tahu apa yang harus dicek saat survei lokasi perumahan incaran mereka. Akhirnya banyak hal kurang mengenakan yang dialami setelah rumah ditempati.
Untuk itu, pastikan kamu melakukan survei dengan cermat dan dengan persiapan. Berikut adalah daftar hal-hal yang harus dicek saat survei lokasi yang bisa kamu jadikan bahan pertanyaan kepada tim sales developer terkait. Siapkan catatan ya!
1. Cek Kawasan Perumahan
Hal pertama yang perlu kamu cek saat survei lokasi adalah kawasannya. Cari tahu terkait kondisi tanahnya, apakah dulunya tanah perkebunan, persawahan, atau bebatuan. Kondisi tanah ini berhubungan erat dengan spesifikasi rumah yang digunakan oleh pihak developer, utamanya spesifikasi pondasi. Karena tiap tanah memiliki rekomendasi bentuk pondasi yang berbeda-beda agar tetap solid dan kuat.
Selain tanah, cari tahu juga apakah area sekitar kawasan termasuk area rawan banjir atau tidak. Untuk pertanyaan ini jangan tanyakan pada developer tapi langsung pada warga sekitar agar mendapatkan jawaban yang tidak bias dan lebih valid. Jangan sampai saat rumah sudah jadi, tapi begitu memasuki musim penghujan kamu malah kebanjiran huhu.
2. Cek Kondisi Bangunan
Kualitas Bangunan
Setelah mengecek kawasan, pastikan kamu mengecek kondisi bangunan saat melakukan survei lokasi. Top priority.
Biasanya pada sebuah perumahan tersedia rumah contoh bisa dijadikan sampel oleh user untuk mencari tahu bagaimana kualitas bangunan pada developer tersebut. Minta lah pada tim sales-nya untuk home tour ke rumah contoh yang tersedia.Jika belum ada, mintalah untuk mengecek rumah yang sedan progres pembangunan. Dengan demikian kamu bisa tahu material yang digunakan seperti apa, bagaimana kerapian dan ketelitian pengerjaan bangunan oleh tukangnya, hingga denah listrik dan pipa air yang dipasang. Dari sini kamu bisa menilai kualitas bangunan secara lebih detail.
Pencahayaan
Setelah kualitas bangunan, periksa juga jumlah dan letak ventilasi dan pintu yang direncanakan oleh pihak developer. Dengan begitu kamu bisa menilai apakah nantinya rumah tersebut mendapatkan pencahayaan yang cukup dan sehat atau justru kekurangan ventilasi. Kondisi ini berhubungan erat dengan kenyamanan kamu dan keluarga saat menempatinya nanti.
Arah Rumah
Tanyakan juga arah rumah yang kamu incar. Idealnya rumah yang sehat menghadap ke selatan atau utara. Dengan begitu sirkulasi udara jadi lebih lancar sehingga rumah lebih sejuk, serta tidak terpapar langsung oleh cahaya matahari. Kamu tentu tidak ingin mengalami mata sakit saat menghadap ke luar rumah karena terkena silau matahari secara langsung.
Spesifikasi
Mintakan brosur spesifikasi bangunan pada developer agar kamu bisa lebih memiliki bayangan tentang ‘daleman’ rumah kamu. Di dalam brosur spek tercantum semua detail rumah – dari jenis lantai, jenis batu dinding, pondasi, ukuran besi pondasi, hingga kran air dan sumber utama air rumah kamu. Kamu bisa menggunakan brosur spek ini untuk membandingkan antara yang dijanjikan developer dengan realisasi di lapangan melalui pengecekan rumah yang sedang progres.
3. Cek Fasilitas Penunjang
Ini adalah hal yang tidak boleh di-skip juga. Setidaknya ada 4 hal utama yang harus kamu pastikan terkait fasilitas penunjang:
Jalan
Pastikan jalan yang disediakan cukup lebar untuk dilalui minimal dua mobil secara bersamaan. Ingat, kamu tidak tinggal sendirian. Akan ada masanya ketika kamu akan masuk perumahan dan berpapasan dengan penghuni lain yang akan keluar. Jika jalan yang disediakan tidak cukup lebar, tentu akan menyusahkan.
Air
Fasilitas terpenting yang harus kamu cek adalah kualitas dan sumber air yang digunakan oleh pihak developer. Cari tahu apakah berasal dari air tanah yang dibor, dari PDAM, atau sumber lain. Selain sumber air, cek juga kejernihan, bau, dan rasa air tersebut dengan cara berkumur. Jangan sampai kamu mendapatkan air yang keruh, bau, dan terasa tidak enak saat berkumur. Jika ternyata airnya keruh dan bau, kamu bisa mengambil langkah mitigasi seperti membeli kran filter dan lain sebagainya.
Listrik
Kamu perlu menanyakan besaran watt listrik yang akan kamu dapatkan. Apakah 900, 1200, ataukah lebih tinggi. Apakah berbentuk token atau pasca bayar – meskipun saat ini standar pada perumahan telah menggunakan listrik token berukuran 1200 watt. Dengan mengetahui hal ini, kamu bisa mulai memperkirakan penggunaan elektronik yang bisa kamu bawa ke dalam rumah. Sehingga kamu bisa menyesuaikan kondisi listrik rumah dengan gaya hidup yang kamu inginkan.
Itu dia hal-hal yang harus kamu cek saat melakukan survei lokasi. Tentunya ada hal lain yang bersifat personal yang tidak tercantum dalam list di atas. Kamu tetap dapat menanyakannya pada tim sales terkait saat melakukan survei lokasi.
Dapatkan tips-tips dan informasi terkait keluarga, rumah, dan properti di halaman Blogs kami.
Lebih dekat dengan Ahsana dengan memfollow media sosial kami di: